Candi, Merapi, dan Ramayana Menjadi Unggulan Sleman

Minggu, 15 Juli 2018 - 14:05 WIB
Candi, Merapi, dan Ramayana Menjadi Unggulan Sleman
Candi, Merapi, dan Ramayana Menjadi Unggulan Sleman
A A A
Berbicara mengenai Sleman tidak bisa dipisahkan dari Gunung Merapi, candi, dan Ramayana, serta desa wisata. Itu nyata lantaran kabupaten dengan semboyan “Sembada” itu kental dengan hal-hal tersebut. Selain berada di lereng Merapi, di wilayah Sleman memang banyak ditemukan bangunan dan situs candi, di antaranya Candi Prambanan. Candi ini bukan hanya untuk pusat perayaan Nyepi bagi umat Hindu, namun juga tempat pertunjukan sendratari Ramayana.

Memungkinkannya sebuah desa wisata terwujud tak lain karena kondisi geografis Sleman memiliki keunikan alam yang tidak ada di daerah lain. Masyarakatnya pun masih menjaga tradisi sehingga itu yang menjadi unggulan Sleman dalam pengembangan dan pembangunan wilayah.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman Sudarningsih mengatakan, untuk pembangunan dan kemajuan Sleman, sektor wisata memang masih menjadi andalan. Terutama wisata yang berbasis kearifan lokal, baik alam, adat istiadat (budaya, kuliner, dan tradisi). Karena itu, Dinas Pariwisata terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat.

Khususnya terkait pentingnya menjaga dan melestarikan alam dan adat istiadat. “Kami selama ini memberikan pendampingan kepada kelompok-kelompok seni dan budaya yang ada di wilayah Sleman. Dinas Kebudayaan pada pembinaan dan pelestariannya.

Adapun Dinas Pariwisata pada pemanfaatannya untuk menjadi daya tarik kunjungan wisata, terutama wisata budaya,” kata Ning, panggilan Sudaringsih. Menurut Ning, sebagai tindak lanjut Pemerintah Daerah Sleman terus memberikan kesempatan kepada setiap wilayah untuk menampilkan kesenian dan budaya di daerah mereka secara rutin.

Untuk menumbuhkan kegiatan-kegiatan budaya secara reguler di beberapa destinasi wisata pun ditampilkan seni pertunjukan yang sudah mendunia seperti sendratari Ramayana. Misalnya dalam acara bersih-bersih atau merti desa, festival, kelompok-kelompok kesenian menyelenggarakan kegiatan atau menyambut tamu yang berkunjung, termasuk membawa kesenian dan kebudayaan itu keluar daerah.

Bukan hanya daerah-daerah di Indonesia, namun juga ke mancanegara. “Langkah ini juga sebagai langkah regenerasi dalam melestarikan dan menjaga alam serta kebudayaan setempat,” paparnya. Untuk kawasan lereng Merapi, selain wisata alam juga akan didorong penjualan hasil alamnya, yaitu kopi Merapi.

“Karena itu, kami akan terus menggali dan menumbuhkan desa wisata, baik yang berbasis alam maupun budaya. Termasuk mempromosikannya. Di antaranya setelah Tebing Breksi, tahun ini akan mempromosikan Lava Bantal,” ungkapnya. Ning menjelaskan, masyarakat Sleman saat ini sudah semakin menyadari bahwa pariwisata dapat menjadi kegiatan ekonomi yang menjanjikan.

Banyak kelompok masyarakat yang mendukung dan menjadi pelaku wisata dalam segala bentuk kegiatannya. DPRD Sleman pun sangat mendukung langkah Pemkab Sleman. Sebagai wujud dukungan, DPRD akan segera menggodok peraturan yang khusus mengatur tentang pengembangan wilayah berdasarkan potensi dan keunggulannya.

Pembangunannya juga akan dimasukkan dalam anggaran daerah sehingga segera direalisasikan. “Karena itu, kami mendesak Pemkab Sleman segera membuat usulan pembangunan wilayah Sleman ke Dewan sehingga segara dapat kami bahas, sebagai payung hukum pelaksanaannya,” kata Ketua Komisi B DPRD Sleman, Nurhidayat.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4155 seconds (0.1#10.140)